Sebuah sepi yang ramai
Hai! Lama tidak menyapamu lagi. Aku rindu dengan wajahmu yang putih itu, yang biasa aku coret dengan beberapa kisahku setiap kita bertemu. Hari ini aku hanya coretimu dengan satu kisah saja. Ini tidak jauh dari rasa dan asaku saja tentang hidup yang waktunya selalu saja memaksaku untuk terus melangkah. Padahal, aku sudah ingin berhenti dan istirahat sejenak. Tetapi, waktu lagi-lagi tidak mengizinkan aku. Langsung saja aku memulai kisahku yang mungkin akan sedikit mengotori wajahmu. Di siang itu aku sedang asik meneguk choco flower yang aku pesan pada pelayan, beberapa menit setelah aku masuk di sebuah cafe bernuansa bunga-bunga. Sekilas rasanya hanya sebuah coklat yang diblender dengan es batu lalu dihiasi dengan cream, sepotong anggur, dan sedikit aroma bunga mawar. Di tempat itu sepertinya hanya khusus untuk perempuan saja, karena dekorasi tempatnya dipenuhi hiasan bunga yang berwarnawarni, hiasan dinding yang lucu untuk perempuan, sofanya yang berhiaskan gambar bunga-bunga mu